Reuse (Menggunakan Kembali)
Reuse adalah upaya memanfaatkan kembali bahan-bahan anorganik yang masih bisa digunakan. Misalnya dengan mengambil kembali botol kaca atau botol plastik bekas untuk diisi ulang, menggunakan kembali kardus atau tas belanja yang masih baik, dan lain sebagainya.
Repair (Memperbaiki)
Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.
Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.
Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.
Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
6 Contoh Limbah Lunak dan Keras Anorganik beserta Contoh Pemanfaatannya – Limbah anorganik adalah limbah yang sangat beracun dan sulit untuk diurai oleh lingkungan alam.
Kita jarang memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari adanya limbah anorganik sehingga menciptakan kerusakan lingkungan.
Sebenarnya, ada banyak langkah yang bisa digunakan untuk mengurangi limbah anorganik, namun hanya diperlukan kesadaran dan kemauan untuk melakukannya.
10+ Contoh Limbah Organik dan Anorganik dan Cara Pemanfaatannya
KOMPAS.com - Lingkungan tempat kita hidup tidak pernah terlepas dari masalah limbah, sebab setiap harinya aktivitas manusia pasti menghasilkan limbah.
Limbah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi.
Sejalan dengan definisi menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.
Limbah dapat dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti, aktivitas pasar, industri, peternakan, pertanian, serta rumah tangga.
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Berikut penjelasan mengenai limbah organik dan anorganik beserta perbedaanya:
Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya
Jenis limbah yang mudah diuraikan atau mudah membusuk disebut limbah organik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik secara aerob maupun anaerob.
Pada dasarnya limbah organik adalah jenis limbah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik, maka dari itu limbah jenis ini dapat mudah terurai secara alami dengan bantuan mikroorganisme.
Namun, bukan berarti limbah organik bisa dibiarkan begitu saja. Ia tetap saja limbah yang perlu penananganan agar tidak memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Baca juga: Bahan dan Proses Limbah Organik
Limbah anorganik didefinisikan sebagai segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai serta sulit membusuk secara alami oleh mikroorganisme.
Penguraian limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun, karena sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami. Hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan serta bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
Baca juga: Pengertian Limbah Anorganik Lunak
Dilihat dari definisinya saja, kita sudah tahu bahwa limbah organik dan anorganik tentu memiliki perbedaan yang sangat berkebalikan.
Agar lebih dapat dipahami, berikut perbedaan limbah organik dan anorganik yang sudah terangkum dalam tabel di bawah ini:
Baca juga: Kriteria Parameter Limbah
Limbah organik terdiri dari dua jenis, di antaranya:
Baca juga: Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik
Limbah anroganik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Baca juga: Limbah Gas: Pengertian dan Contohnya
Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R
Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Pemanfaatan Limbah Keras Anorganik
Setelah membahas tentang pemanfaatan limbah lunak anorganik dalam Kalian mungkin bisa mengolah limbah keras anorganik menjadi hiasan-hiasan dan benda yang berkualitas dan memiliki nilai seni yang baik. Berikut ini contoh pemanfaatannya.
Pecahan keramik yang merupakan limbah keras anorganik dapat kalian bentuk menjadi hiasan dinding.
Kalian bisa membentuk motif-motif tertentu di tembok rumah atau di lantai menggunakan sisa pecahan keramik.
Hasil dari kreasi itu dapat menciptakan kesan tersendiri di dalam rumah dan dapat mempercantik kondisi ruangan.
Sehingga, ruangan di dalam rumah kalian dapat terlihat lebih estetik sekaligus mengurangi limbah pecahan keramik.
Pecahan kaca adalah salah satu limbah keras anorganik yang tidak bisa terurai, oleh karena itu lebih baik untuk mendaur ulang pecahan kaca.
Kalian dapat mengambil pecahan kaca untuk dijadikan lukisan dengan cara memotong pecahan kaca dan menempelnya pada kanvas atau tembok.
Atau jika kalian memiliki botol kaca yang utuh, kalian bisa memotongnya untuk dijadikan hiasan lampu gantung atau juga dijadikan vas untuk tanaman hijau rambat.
Kaleng bekas pun dapat dikreasikan untuk membuat banyak hal berguna.
Contohnya adalah pembuatan pot tanaman menggunakan kaleng bekas sebab kalian hanya perlu memotong bagian atasnya dan melubangi bagian bawah agar air dapat keluar dan tidak menggenang.
Kalian juga bisa membuat kaleng bekas menjadi kerajinan tangan seperti bentuk mainan kapal, mobil, dan bentuk lainnya sesuai dengan kreasi kalian.
Itu tadi pembahasan mengenai contoh limbah lunak dan keras anorganik.
Semoga dengan adanya artikel tentang contoh limbah lunak dan keras anorganik ini kalian dapat lebih sadar untuk mengurangi limbah lunak dan keras anorganik, sebab dapat merusak lingkungan.
Alangkah lebih baiknya jika kalian dapat mengkreasikan limbah anorganik sehingga menjadi karya yang memiliki nilai jual tinggi.
Teruslah untuk mengurangi limbah dan sampah agar bumi kita ini dapat tetap bersih dan terjaga lingkungan alamnya.
Demikian pembahasan mengenai contoh limbah lunak dan keras anorganik, kalian dapat membaca artikel lainnya mengenai limbah pada kolom yang tersedia di Mamikos.
Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:
Kost Dekat UNPAD Jatinangor
Kost Dekat UNDIP Semarang
Kost Dekat Unnes Semarang
Kost Dekat ITB Bandung
Kost Dekat ITS Surabaya
Kost Dekat Unesa Surabaya
Kost Dekat UNAIR Surabaya
Kost Dekat UIN Jakarta
Contoh Limbah Keras Anorganik
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang bahan-bahan kandungannya berasal dari benda kuat dan sukar untuk dihancurkan dengan menggunakan peralatan biasa.
Beberapa alat yang bisa digunakan dalam proses penghancuran limbah keras anorganik adalah dengan menggunakan jenis teknologi pemanasan, pembakaran, dan juga penghancuran.
Tidak semua jenis bahan dari limbah keras anorganik mampu untuk dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk kerajinan.
Hal itu terjadi karena disebabkan oleh adanya keterbatasan alat dan juga teknologi yang digunakan dalam proses daur ulang.
Kerajinan yang berasal dari bahan limbah keras anorganik dapat bermanfaat untuk mengurangi masalah lingkungan limbah-limbah pabrik di dunia.
Dengan pembuatan kerajinan yang berasal dari limbah keras anorganik dapat dikatakan sebagai bentuk praktik prinsip daur ulang (recycle) dan penggunaan ulang (reuse).
Berikut ini contoh dari limbah keras anorganik yang jarang dan sering dijumpai dan juga mungkin bisa didaur ulang.
Sering kali kita menjumpai sisa keramik dari proses pembangunan gedung atau sisa keramik dari pabrik keramik yang sudah tidak terpakai.
Bila dibiarkan saja terbuang, limbah pecahan keramik dapat merusak lingkungan.
Sebab, pecahan keramik terbuat dari bahan-bahan tertentu dan memiliki kandungan kimia di dalamnya yang tidak baik untuk lingkungan terutama tanah.
Bahkan, jika pecahan keramik ditimbun, maka tidak akan terurai begitu saja sebab pecahan kaca memiliki tekstur yang sangat keras.
Oleh karena itu, pecahan kaca harus dikumpulkan dan mungkin bisa dijadikan kerajinan-kerajinan tertentu untuk mengurangi limbahnya yang bisa merusak lingkungan terutama tanah.
Sebab, limbah pecahan keramik tidak dapat terurai oleh tanah.
Pecahan kaca merupakan salah satu contoh limbah keras anorganik yang dapat merusak daur hidup di tanah. Bagaimana tidak, pecahan kaca jika ditimbun tidak akan terurai bahka dalam jangka waktu ribuan tahun.
Pecahan kaca akan tetap memiliki bentuk yang sama jika ditimbun begitu saja di dalam tanah, mungkin akan menjadi pecah namun tidak akan pernah terurai.
Oleh karena itu,pecahan kaca menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan dan bisa merusak lingkungan.
Pecahan kaca hanya bisa dihancurkan jika melalui proses pembakaran dan digunakan lagi untuk membuat benda-benda yang terbarukan seperti botol kaca dan sebagainya.
Namun, kebanyakan orang juga akan membuang sisa pecahan botol kaca dan tidak akan membakarnya dan akhirnya menjadi sampah berbahaya.
Kaleng bekas yang sering kita dapat dari membeli minuman di mini market, dapat merusak lingkungan sebab kaleng tidak dapat diurai oleh tanah.
Kaleng memiliki bahan alumunium yang mana bahan tersebut hanya bisa dihancurkan melalui proses penghancuran atau pembakaran.
Kita tahu bahwa penggunaan kaleng pada minuman dan makanan tertentu dapat membuat minuman dan makanan lebih tahan lama sebab kaleng dapat menjaga suhu makanan dan minuman di dalamnya.
Namun, jika kaleng bekas tidak dimanfaatkan dengan baik, maka dapat mencemari lingkungan dan merusak alam, sebab bahan yang digunakan dalam pembuatan kaleng juga berbahaya untuk kesuburan lingkungan.
Pengertian Limbah Anorganik
Kalian sering mendengar mengenai limbah organik. Tapi apakah kalian mengerti apa itu limbah anorganik?
Seperti yang tertera dalam penamaannya, limbah anorganik adalah kebalikan dari penamaan limbah organik. Limbah anorganik termasuk dalam jenis limbah yang sukar untuk dihancurkan dan diuraikan.
Dapat dikatakan bahwa limbah anorganik merupakan limbah kering yang susah untuk membusuk.
Limbah anorganik dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu limbah anorganik lunak dan limbah anorganik keras.
Limbah anorganik lunak adalah limbah yang di dalamnya memiliki kandungan bahan yang bersifat lentur sehingga mudah untuk dibentuk dan diolah dengan sederhana.
Nantinya, limbah anorganik lunak ini dapat di daur ulang atau dimanfaatkan kembali untuk menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual tersendiri.
Sedangkan, limbah anorganik keras adalah limbah yang di dalamnya terdapat kandungan bahan-bahan kuat sehingga tidak mudah untuk dihancurkan dan biasanya tidak bisa untuk di daur ulang.
4 Contoh Limbah Industri dan Cara Mengatasinya yang Baik
Reduce (Mengurangi)
Reduce adalah upaya mengurangi penggunaan material anorganik yang tidak perlu atau tidak penting. Bisa dengan memilih produk ramah lingkungan, membeli barang secukupnya, mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, dan lain-lain.
Pemanfaatan Limbah Lunak Anorganik
Kalian tentu bisa mengolah limbah lunak anorganik menjadi barang-barang yang berkualitas dan memiliki nilai jual. Berikut ini contoh pemanfaatannya.
Jika kalian memiliki atau menemukan sisa kain perca, kalian dapat mengumpulkannya untuk dibuat menjadi bros.
Untuk membuat bros, kalian hanya memerlukan sisa kain perca dan juga logam berhias untuk dijadikan perhiasannya.
Kalian juga bisa mengumpulkan sisa kain perca yang nantinya kalian berikan kepada pendesain pakaian profesional untuk digabungkan menjadi pakaian yang memiliki desain menarik.
Sebenarnya untuk limbah plastik sangat banyak dan beragam jenis kreasinya sebagai bentuk daur ulang. Kalian bisa membuat tempat pensil atau tas jinjing yang dijahit dari bekas bungkusan plastik makanan.
Atau jika kalian memiliki botol plastik bekas, kalian dapat mengolahnya untuk membentuk karangan bunga dari plastik dengan beragam warna yang indah, atau bentuk kreasi lainnya.
Jika kalian memiliki kardus bekas yang masih utuh, alangkah baiknya jika kalian dapat menyimpan kardus itu untuk menyimpan barang-barang yang ada di rumah kalian sehingga rumah lebih terlihat rapi.
Atau kalian juga bisa mengkreasikan kardus bekas menjadi hiasan seperti kotak tissue, pot bunga plastik, dan kreasi-kreasi lainnya.
Contoh Kasus Pencemaran Tanah Beserta Cara Mengatasinya Lengkap